Friday, October 17, 2014

 

Menghadapi pemimpin

yang PILIH KASIH


    Bekerja di tempat yang nyaman, dengan lingkungan kerja positif, saling membangun dan mendukung tanpa pilih kasih memang menyenangkan. Tipe atasan menjadi salah satu faktor yang menentukan. Jika kamu memiliki tipe atasan yang pilih kasih dengan rekan kerja lain, atau yang kerap dianggap anak emas, jangan dulu menyerah. 

    Atasan yang pilih kasih memiliki ciri, kerap mengutamakan kepentingan anak emasnya dibanding karyawan lain. Kedekatan dengan anak emasnya, bisa disebabkan banyak hal. Seperti si anak emas adalah "titipan" bos dari atasan. Atau boleh jadi, si anak emas ini memang pintar mengambil hatinya. Meskipun si anak emas sebenarnya tidak memiliki kompetensi yang luar biasa.

    Dalam kepemimpinan, nggak menutup kemungkinan akan ada seorang pemimpin yang bersikap pilih kasih. Dimana seorang pemimpin nggak hanya sekedar memiliki relasi yang dekat dengan anggota-anggota tertentu, tetapi juga meng-“anak emas”-kan mereka.

    Biasanya, si pemimpin menunjukkan sikap sangat mengasihi, sangat memperhatikan, memberikan fasilitas lebih, memberikan tekanan yang berbeda, dan respon yang berbeda, ketika mereka melakukan kesalahan, atau nggak menyelesaikan tanggung jawabnya, si pemimpin memberikan perlakuan yang berbeda dengan anggota-anggota tertentu, bahkan seringkali mereka “dibiarkan” seakan-akan berlaku memiliki “otoritas” lebih, sehingga turut mengatur yang lain.

http://www.kaskus.co.id/thread/543e0ddd148b460d338b4574/?ref=homelanding&med=hot_thread

Sumbangan link dengan isi materi yang mantap dari supervisor terbaik di divisi tempat gue kerja. Jelas terlihat bahwa sang pemimpin yang dimaksud juga masuk dalam pandangan supervisor tersebut. Jadi bukan hanya mata dan hati gue aja yang ngeliat itu karna supervisor terbaik di divisi gue itu pun juga melihat itu. Dan gak cuma gue dan supervisor terbaik itu yang ngeliat tapi beberapa temen-temen gue pun juga menyadari itu. Sang pemimpin dan anak emasnya.

Hai Mr. Ass Licker, dunia ini bulat seperti bola, saat ini mungkin anda bisa berada diatas tapi ingat.. Tuhan Maha Tau... Hati-hati jika Tuhan sudah "menegur"... Sesaat mungkin anda di atas namun nggak ada yang tau sedetik kemudian anda jatuh ke jurang as soon as possible..


No comments:

Post a Comment