Friday, March 13, 2009

My Sweet Mbok Lilik

Seperti yang udah gue bilang soal kantor gue, majemuk. Terdiri dari bermacam-macam jenis.
Salah satunya yang mau gue ceritain sekarang.
Namanya Mbok Lilik, begitulah sebutan sayang gue buat dia. Eits, jangan salah, sebutan sayang itu bukan sekedar sebutan. Itu punya arti khusus buat dia. Mbok Lilik, kenapa gue bisa menamakan dia seperti itu? Karna memang itulah dia. Lilik adalah kependekan dari Licker (harfiahnya untuk PENJILAT) hehehe... ketauan deh kalo bahasa inggris gue kacau, sekacau otaknya si Mbok Lilik itu. Dan kenapa dia gue panggil Mbok? Karna dia memang perempuan. Asli single dan belum menikah di usianya yang mulai senja, berawan dan kelabu.

Mbok Lilik itu hebat. Punya banyak muka yang bisa diganti-ganti secepat flash gordon. Jadi, ibarat hape, punya banyak kesing lah (baca: casing-red). Keren kan??

Selain punya banyak muka, dia juga punya 2 kelebihan lain. Yaitu, tingkat temperamennya dia yang selalu stabil dan nggak pernah turun atau berubah (baca: temperamen tinggi-red) dan kelebihan berat badan hehe....

Dia itu juga unik. Kepribadiannya yang cenderung narsis dengan segala kemampuan yang (menurutnya) lebih unggul dibanding yang lain. Namun kadang justru membuat dia jatuh tersungkur di mata sesama co-worker.

Seperti yang gue bilang tadi diatas. Dia hebat, punya banyak muka yang bisa diganti-ganti secepat flash gordon. Sebagai newbie di kantor ini, gue sudah merasakan kehebatannya ketika gue melihat dengan mata, kepala, telinga dan hidung gue sendiri tentang bagaimana cepatnya pergantian topeng yang Mbok Lilik kenakan. Whuzzzzz……………

Sebagai Kepala atau berharap jadi Kepala Divisi yang selalu berhubungan dengan orang luar. Mbok Lilik punya asisten yang justru tingkat kesabarannya jauuuuuh diatas sana dibanding Mbok Lilik sendiri. Gimana nggak, meskipun satu ruangan, Mbok Lilik selalu menggunakan suara dengan nada oktaf 7 tingkat hanya untuk bertanya “komputer gue kenapa lagi sih??”. Tapi sang asisten dengan sabarnya menjawab dengan nada rendah “ya mbak nggak bisa kenapa….”

Ibarat sayur asem, si Mbok Lilik dan Asistennya saling melengkapi hehe.. Meskipun sering di dzalimi.. si Mbok Lilik itu tidak bisa hidup tanpa dia, can’t live without her lah…

Satu waktu si Mbok Lilik nggak bisa masuk kantor. Sakit katanya. Entah sakit apa.. Yang jelas dunia ini terasa indah. Mbok Lilik itu mirip dementor, yang kehadirannya bisa menyerap perasaan bahagia dari seseorang (nggak tau Dementor ? ih, makanyaa... baca heri poter dooong hehe)
Back to Mbok Lilik. As I say, dunia ini terasa indah dan tentram. Nggak ada suara-suara sumbang berupa teriakan, makian bahkan bantingan telepon hari ini pikir gue. Dengan santai gue berkunjung ke kandang macan, cuma sekedar ingin menyapa keadaan seseorang yang gue pikir hari ini aman, damai, tentram dan sejahtera juga, Mbok Lilik’s Assistant. Ternyata, bukannya damai, Mbok Lilik’s Assistant justru lebih sibuk dari biasanya. Ada sederet poin yang udah diinstruksikan oleh Mbok Lilik untuk dikerjakan.. ck..ck..ck

“Pagi-pagi udah diteror gue sama teleponnya dia. Gue udah dikasih sejuta poin untuk dikerjain hari ini.. “
“Emang dia nelp lo jam berapa”
“Jam 6 pagi.. Anjrit, gue masih teler tiba-tiba telepon dari dia masuk, ngomel-ngomel nggak keruan. Udah gitu telepon lagi tadi jam 9an, nyuruh gue nulis sederet daftar apa aja yang harus gue kerjain”
“Hhhh (menghela nafas puanjaaaang)… Cape deeh”
“Gue pengen resiiiign..!!!”

Begitulah, yang bikin gue heran, kok bisa-bisanya orang kayak gitu ada di muka bumi ini. Gue kadang bingung, apa nggak capek orang macem dia selalu berteriak, marah-marah, banting telepon atau apapun yang ada di deketnya kalau lagi marah, kesel atau emosi. Mbok Lilik selalu bercerta dengan bangganya ketika dia pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Tapi kenapa kelakuan dan sikapnya tidak mencerminkan seseorang yang baru saja pulang dari Tanah Suci?

Seringkali dia menyalahkan seseorang secara bertubi-tubi untuk kesalahan yang datang dari orang lain meskipun itu hanyak kesalahan kecil. Tapi ketika kesalahan itu datang dari dirinya sendiri, sebisa mungkin dia menghindar, bahkan bisa aja dia berganti-ganti muka berkali-kali untuk menutupi jejaknya yang bau ikan asin. Huh!!

Kadang pikiran nakal gue suka bermain sendiri. Dia begitu emang udah sifat dasar manusianya atau karna efek bawaan dari statusnya yang masih single ting-ting yah? Padahal usianya udah menjelang 50 lho ato mungkin udah 50 lebih yah?? Hehe… Abis aneh sih.. sikapnya itu lho.. seolah-olah orang nggak ada yang liat kalo dia lagi melancarkan jurusnya ketika Si Bos Mafia datang berkunjung ke kantor. Dalam sekejap Mbok Lilik bisa berubah jadi malaikat yang paling manis sedunia.

Mbok Lilik oh Mbok Lilik.......

No comments:

Post a Comment